Kamis, 25 Oktober 2007

Selera Makan Anak Usia Batita

Pernahkah Anda menyajikan makanan yang kaya dengan gizi dan disajikan dengan cinta kasih untuk anak-anak Anda, terutama yang usia batita, tapi kemudian mereka tidak mau makan ? Kalau iya, maka tenang saja dan tidak usah dimasukkan kedalam hati Anda sebab memilih-milih makan adalah salahsatu bagian dari perkembangan anak usia batita Anda.

Pada usia dini merupakan suatu periode pertumbuhan yang tidak secepat satu tahun pertama kehidupan anak-anak Anda. Begitu lewat dari usia 1 tahun, pertambahan berat badan batita akan menjadi lebih lambat. Adapun ukuran perut batita sebenarnya tidaklah besar, maka mereka belum membutuhkan banyak kalori seperti orang dewasa.

Dr. Cindiawaty Pudjiadi, seorang ahli gizi keluarga menuturkan bahwa apabila seorang ibu (baik sengaja atau tidak) mengarahkan anak untuk mengkonsumsi jenis makanan tertentu, maka anak-anak kemungkinan besar akan menjadi pemilih dalam hal makanan. Maka diperlukan peranan orang tua untuk memperkenalkan variasi makanannya. Selain itu kesabaran akan penolakan Anak terhadap makanan yang Anda sajikan sangat diperlukan disini, termasuk kesabaran dalam hal memperkenalkan makanan yang bervariasi.

Dibawah ini saya sajikan beberapa tips yang mungkin akan bermanfaat untuk merangsang anak-anak, terutama yang diusia batita untuk mengkonsumsi makanan yang Anda sajikan. Tips ini saya ambil dari sebuah majalah keluarga. Berikut ini adalah tips-tipsnya:

artistik
Anda bisa mencoba untuk membuat wajah dari sayuran, misalnya dua iris tomat untuk mata, wortel yang dipotong tipis memanjang untuk hidung, sepotong buncis untuk bibir yang sedang tersenyum, dan potongan daun brokoli untuk rambut.

Smoothie
Saat ingin mengenalkan buah-buahan kepada si kecil, Anda tidak perlu selalu berpaku pada bentuk buah yang padat. Anda bisa membuat smoothie, misalnya dengan memblender susu dan stroberi.

Potongan yang menarik
Percantik tampilan buah-buahan dengan menggunakan cetakan kue aneka bentuk daripada hanya memotongnya menjadi bentuk balok persegi empat dengan menggunakan pisau. Sangat mungkin anak akan tertarik menyantap buah karena melihat pepaya berbentuk bintang atau melon berbentuk hati tertata manis di atas piring.

Bermain warna
Gunakan piring ceper untuk menyajikan apel, pisang, brokoli, wortel, buncis dan keju yang Anda potong dalam beragam bentuk. Jangan lupa untuk menamai potongan-potongan makanan tersebut sebelum meminta si kecil untuk memilih potongan yang akan disantap. Misalnya, “apel bulan” untuk menyebut apel yang dipotong bulat tipis, “pedang keju” untuk menyebut keju yang dipotong memanjang, “pohon brokoli” untuk menyebut potongan daun brokoli, dan lain sebagainya. Kemudian katakan, “Ayo, Ade mau makan yang mana? Apel bulan, pedang keju, atau pohon brokoli?”

Bersandiwara
Tidak sekadar menyajikan makanan dengan bentuk yang menarik perhatian, ada kalanya Anda juga perlu menyelipkan permainan kecil sehingga anak tidak merasa dipaksa untuk makan. Anda bisa berkata, “Ade, ini ada pesawat mau mendarat. Ayo buka mulutnya.” Cara inilah yang digunakan Lusi, 30 tahun, saat menyuapi Dicky, putranya yang berusia tiga tahun. “Saat menyuapi Dicky, saya sering menyebutkan nama tokoh-tokoh kartun kesayangannya, misalnya dari kartun Tom&Jerry, ‘Jerry sedang dikejar-kejar Tom. Ayo Dicky cepat buka mulutnya agar Jerry selamat.’ Dengan cara ini, anak saya bersemangat makan,” tutur ibu yang tinggal di Kebayoran Baru, Jakarta itu.

Tidak ada komentar: