Jumat, 16 November 2007

Mengenali Perilaku Anak


Mungkin Anda sudah pernah mendengar peribahasa "buah jatuh tidaklah jauh dari pohon/induknya", yang artinya bahwa sifat-sifat dari orang tua secara umum juga ada pada anaknya, termasuk dalam hal ini adalah perilaku orang tua.

Namun demikian peribahasa tersebut tidaklah 100% benar, karena beberapa perilaku sang Anak bukan bersumber dari orang tuanya. Lingkungan dan pergaulan si Anak juga akan sangat berpengaruh terhadap karakter si Anak.

Seringkali orangtua malah merasa kewalahan dan khawatir terhadap perilaku anak yang menjurus ke hal-hal yang buruk. Biasanya perilaku buruk seorang anak disebabkan karena pemenuhan kebutuhannya yang terhambat, frustasi, ataukah sedang merasa terancam oleh faktor-faktor tertentu.

Ada beberapa hal yang menyebabkan timbulnya perilaku buruk seorang anak, yaitu sbb.:
  1. Menjadi korban kekerasan. Beberapa anak yang berperilaku buruk kemungkinan pernah mengalami tindakan kekerasan dari orang tua, saudaranya, pengasuhnya, ataukah dari teman-temannya. Biasanya setelah mengalami hal ini, si Anak akan meniru perbuatan tersebut.
  2. Merasa dirinya lain dari yang lain. Buat seorang anak kecil, berbeda bisa berarti buruk dan akan menimbulkan perasaan tidak percaya diri, yang berakibat si Anak akan merasa sensitif terhadap kekurangannya tersebut.
  3. Merasa frustasi. Frustasi bisa muncul dari berbagai sumber. Kurangnya kasih sayang, proses pendewasaan yang terhambat, lingkungan, fisik, sosial, kemarahan dari orang tua, dll.
  4. Sikap Bermusuhan & Cemburu. Ini biasanya terjadi diantara saudara kandung, dimana kakak atau adik tidak dianggap sebagai teman untuk berbagi, melainkan dianggap sebagai saingan.
  5. Televisi. adalah termasuk hiburan dan kegiatan si Anak untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Bahkan dalam sebuah buku disebutkan bahwa televisi saat ini sudah berubah fungsinya menjadi "Pengasuh Anak".
  6. Pertengkaran OrangtuaIni adalah kondisi yang tidak menguntungkan untuk perkembangan si Anak, karena sering terjadi orang tua melampiaskan kemarahannya kepada anak, yang berakibat pada timbulnya kecemasan pada diri si Anak.
  7. Penanaman Disiplin Yang KeliruHal ini bisa menyebabkan si Anak mudah tersinggung, malu, perfeksionis, tingkah laku yang kekanak-kanakan, sering melamun, sangat tergantung sama orang lain, tidak suka bergaul
  8. Tekanan dari Sekolah dan KompetisiOrang tua yang memiliki pengharapan yang terlalu besar pada anak untuk menjadi anak yang berprestasi dan bisa menyelesaikan berbagai masalah dalam dunia kerja nantinya, bisa membuat si Anak tertekan.
  9. Gizi Anak Tidak Mencukupi. Saat ini banyak orang tua tidak menyadari pentingnya gizi terhadap kesehatan mental seorang Anak. Selain tidak tercukupinya gizi anak, masalah alergi juga sering memicu perilaku buruk seorang anak.

NB:
Membiarkan anak Anda bersama televisi hanya membuatnya tenang untuk sementara waktu, tetapi dibalik itu bahaya yang akan dialami oleh anak justru akan lebih besar. Hal ini mengingat tidak adanya sensor, jadi peranan orang tua sangat diperlukan disini. Alihkan tontonan Anak ke hal-hal yang baik dan sesuai usia si Anak, salahsatunya adalah VCD Pendidikan, atau anda bisa mencari mainan dan tontonan edukasi sebagai referensi di www.gamesinfocenter.com

Tidak ada komentar: